Proses Pengisian Air Ke Gentong Oleh Abdi Dalem Krisna C.P |
Yogyakarta, fotnewsupnyk - Nguras
Enceh adalah ritual membagikan air yang berasal dari Enceh (gentong). Ritual yang berlangsung di Komplek Makam Raja – Raja Mataram,
Desa Girirejo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul ini merupakan ritual yang telah dinantikan oleh masyarakat. Bahkan, sejak pukul 07.30 masyarakat terlihat telah memadati lokasi prosesi Nguras Enceh (22/09).
Prosesi Nguras Enceh dimulai pukul 08.00 WIB dengan doa bersama yang dipimpin oleh abdi dalem Keraton Kesultanan Yogyakarta. Mayoritas pengunjung datang sembari membawa botol – botol minuman kosong ditangan mereka. Botol – botol itu dibawa dengan tujuan untuk membawa pulang air yang berasal dari Enceh.
Pengunjung Mengais Tumpahan Air Dari Enceh Krisna C.P |
“Air disini itu ibarat air zam – zam yang ada di Arab. Kalau
disana namanya zam – zam, yang disini biasa disebut kong ceh. Untuk masyarakat
yang percaya, air ini bisa mendatangkan kesehatan dan panjang umur. Ada pula
yang menyiramkan air kong ceh ini pada usaha mereka, tujuannya untuk kelancaran
usaha,” tambah lelaki paruh baya yang
kerap disapa Sastro tersebut.
“Saya membawa pulang dua botol untuk diminum keluarga saya
supaya terjaga kesehatannya,” ujar Suyatmi (43) salah seorang pengunjung.
Pembagian Air Enceh Kepada Pengunjung Krisna C.P |
Nguras Enceh merupakan ritual tahunan
guna menguras Enceh atau gentong di Komplek Pemakaman Raja – Raja Mataram, dan
membagikan airnya kepada seluruh pengunjung. Nguras Enceh sendiri dilakukan setiap
bulan Suro pada kalender Jawa. Ritual dilaksanakan tepat pada hari Jumat Kliwon
atau Selasa Kliwon dalam bulan tersebut.
Nguras Enceh merupakan kelanjutan
dari Kirab Siwur yang berlangsung sehari sebelumnya. Ritual ini diawali dengan
doa bersama pada pukul 08.00 WIB. Setelah itu para abdi dalem bahu membahu menampung
air kedalam empat Enceh yang ada. Dilanjutkan dengan prosesi mengalungkan ronce
bunga melati pada Enceh, baru kemudain dibagikan kepada pengunjung.
Pengalungan Ronce Bunga Pada Enceh Krisna C.P |
Namun, tidak semua pengunjung yang datang
berada di lokasi ritual karena adanya Nguras Enceh ini. Ada beberapa yang
datang karena memang hendak ziarah ke makam para Raja. Seperti Sareng (81)
seorang peziarah yang datang bersama adiknya.
“Saya datang kesini karena menghargai para pejuang. Saya
pecaya, para pejuang lah yang membuat Indonesia menjadi gemah ripah loh jinawi
seperti sekarang. Para pejuang yang dimaksud ya Raja – Raja yang dimakamkan
disini,” tutur Sareng sambil beristirahat setelah lelah menaiki anak tangga. ~Krisna C.P
Pembagian Air Enceh Krisna C.P |
Potrait Abdi Dalem Krisna C.P |
Enceh Kyai Danumaya Krisna C.P |
Antrean Pengunjung Krisna C.P |
0 komentar:
Posting Komentar