Cari

Jumat, 22 September 2017

Ritual Nguras Enceh Menjadi Momen Mencari Berkah

Proses Pengisian Air Ke Gentong Oleh Abdi Dalem
Krisna C.P
Yogyakarta, fotnewsupnyk - Nguras Enceh adalah ritual membagikan air yang berasal dari Enceh (gentong).  Ritual yang berlangsung di Komplek Makam Raja – Raja Mataram, Desa Girirejo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul ini merupakan ritual yang telah dinantikan oleh masyarakat. Bahkan, sejak pukul 07.30 masyarakat terlihat telah memadati lokasi prosesi Nguras Enceh (22/09).

Prosesi Nguras Enceh dimulai pukul 08.00 WIB dengan doa bersama yang dipimpin oleh abdi dalem Keraton Kesultanan Yogyakarta. Mayoritas pengunjung datang sembari membawa botol – botol minuman kosong ditangan mereka. Botol – botol itu dibawa dengan tujuan untuk membawa pulang air yang berasal dari Enceh.

Pengunjung Mengais Tumpahan Air Dari Enceh
Krisna C.P


Air dari Enceh tersebut memiliki berbagai kebaikan bagi masyarakat yang percaya. Menurut Raden Mas Bekel Sastro Haryanto (52) salah satu abdi dalam prosesi tersebut, air keramat itu berasal dari sumber mata air yang berada 5 km dari lokasi ritual. Air itupun diyakini mampu memberi keberkahan bagi yang memanfaatkannya.

“Air disini itu ibarat air zam – zam yang ada di Arab. Kalau disana namanya zam – zam, yang disini biasa disebut kong ceh. Untuk masyarakat yang percaya, air ini bisa mendatangkan kesehatan dan panjang umur. Ada pula yang menyiramkan air kong ceh ini pada usaha mereka, tujuannya untuk kelancaran usaha,” tambah  lelaki paruh baya yang kerap disapa Sastro tersebut.

“Saya membawa pulang dua botol untuk diminum keluarga saya supaya terjaga kesehatannya,” ujar Suyatmi (43) salah seorang pengunjung.

Pembagian Air Enceh Kepada Pengunjung
Krisna C.P

Nguras Enceh merupakan ritual tahunan guna menguras Enceh atau gentong di Komplek Pemakaman Raja – Raja Mataram, dan membagikan airnya kepada seluruh pengunjung. Nguras Enceh sendiri dilakukan setiap bulan Suro pada kalender Jawa. Ritual dilaksanakan tepat pada hari Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon dalam bulan tersebut.

Nguras Enceh merupakan kelanjutan dari Kirab Siwur yang berlangsung sehari sebelumnya. Ritual ini diawali dengan doa bersama pada pukul 08.00 WIB. Setelah itu para abdi dalem bahu membahu menampung air kedalam empat Enceh yang ada. Dilanjutkan dengan prosesi mengalungkan ronce bunga melati pada Enceh, baru kemudain dibagikan kepada pengunjung.

Pengalungan Ronce Bunga Pada Enceh
Krisna C.P

Namun, tidak semua pengunjung yang datang berada di lokasi ritual karena adanya Nguras Enceh ini. Ada beberapa yang datang karena memang hendak ziarah ke makam para Raja. Seperti Sareng (81) seorang peziarah yang datang bersama adiknya.


“Saya datang kesini karena menghargai para pejuang. Saya pecaya, para pejuang lah yang membuat Indonesia menjadi gemah ripah loh jinawi seperti sekarang. Para pejuang yang dimaksud ya Raja – Raja yang dimakamkan disini,” tutur Sareng sambil beristirahat setelah lelah menaiki anak tangga. ~Krisna C.P

Pembagian Air Enceh
Krisna C.P

Potrait Abdi Dalem
Krisna C.P


Enceh Kyai Danumaya
Krisna C.P
Antrean Pengunjung
Krisna C.P

0 komentar:

Posting Komentar