Cari

Senin, 06 November 2017

Mengulik Fotografi Investigasi Melalui Seminar Ruang Bicara

Ulet Ifansasti menjadi salah satu pembicara dalam sminar ruang bicara
Hampir seluruh masyarakat mengenal fotografi, mulai dari yang hanya sekedar ingin eksis, sampai yang menggantungkan hidupnya dari fotografi. Mengais rejeki dari fotografi memang tidak mudah, perlu ketekunan dan keahlian dalam mempelajarinya. Belum lagi dengan banyaknya aliran fotografi, mulai dari fashion, jurnalistik, landscape, street, stage dan masih banyak lagi aliran yang terdapat dalam fotografi.
Mahasiswa diberi kesempatan untuk lebih mengenal dua aliran fotografi, yakni stage dan jurnalistik melalui Seminar “Ruang Bicara” yang digelar oleh panitia Communication Festival (Commfest) Ilmu Komunikasi, UPN “Veteran” Yogyakarta, 30 Oktober 2017 yang lalu.
Dalam Seminar yang bertajuk One Stop Communication Spot, panitia mengundang Titah A. W selaku editor Warning Magz serta Ulet Ifansasti yang merupakan Fotografer Getty Images. Dalam seminar yang berlangsung selama tiga jam ini, Titah dan Ulet sama-sama membagikan pengalamannya, salah satu hal yang menarik adalah pengalaman Ulet yang ditugaskan meliput penambangan timah di Provinsi Bangka Belitung.
Dalam perjalanan liputan investigasi tersebut, Ulet berhadapan langsung dengan mafia tambang timah yang secara sengaja menodongkan pistol kearahnya. Hal tersebut menimbulkan kepanikan dalam dirinya, karena saat itu ia hanya bersama sopir sewaannya dan berada didaerah pantai yang jauh dari pemukiman warga.
Sang mafia menanyakan maksud dan tujuan kedatangan Ulet ke pulau Bangka, Ulet tidak menceritakan maksud sesungguhnya, ia menjawab jika dirinya hanya ingin melihat-lihat saja. Mendengar cerita dari Ulet, sang mafia pun mengajak pergi ke tengah laut untuk melihat aktivitas pertambangan.
Berkat ketenangan dan pertolongan Tuhan, Ulet dan sang sopir bisa lolos setelah hujan deras membuat Ulet memiliki alasan untuk tidak pergi ke tengah laut dan meminta ijin untuk pulang. “saat itu badan saya gemetar, walaupun sudah didalam mobil saya masih merasa takut” ujar Ulet.
Kepanikan masih melanda ketika sang sopir masih ketakutan sesampainya di hotel. “nasib saya gimana mas, mas kan besok sudah pulang ke Jawa, tapi saya masih disini” kata Ulet menirukan ekspresi dan perkataan sang sopir.
Dengan pengalaman tersebut Ulet belajar bahwa dalam melakukan profesinya sebagai seorang fotografer, ada kalanya ia ditugaskan untuk meliput hal-hal yang rahasia, perlu persiapan mulai dari sebelum hingga sesudah peliputan. Terlebih lagi Ulet merupakan fotografer freelance, kendati dirinya bekerja di Getty Images, namun dirinya juga sering menerima pekerjaan dari media-media Internasional lain seperti New York Times.
Sebagai fotografer freelance, ia mengurusi sendiri peliputannya, mulai dari tiket perjalanan, akses informasi, dan asuransi. Terlebih lagi, ia tidak memiliki backup dari siapapun, seluruhnya merupakan tanggung jawabnya. (Helmi Iqbal Mahardika/153150101)

0 komentar:

Posting Komentar