Cari

Selasa, 31 Oktober 2017

Desa Negeri Katon Pelestari Kerajinan Tapis

Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu daerah di wilayah Provinsi Lampung, terletak di ujung selatan pulau Sumatera sebagai daerah yang terdekat dengan pulau Jawa. Kabupaten Pesawaran sebagai kawasan asal muasal kerajinan tangan kain tapis. Kerajinan kain tapis ini sebagai sarana masyarakat desa negeri Katon dalam menyelaraskan kehidupannya baik terhadap lingkungan maupun sang pencipta alam semesta.
Menurut Van der Hoop bahwa orang Lampung telah menenun kain brokat yang disebut nampan (tampan) dan kain pelepai sejak abad ke-2 sebelum Masehi. Motif kain ini ialah kait dan kunci, pohon hayat, dan bangunan yang berisilan roh manusia yang telah meninggal. Terdapat juga motif binatang, matahari bulan, serta bunga melati. Hiasan-hiasan yang terdapat pada kain tenun Tapis juga memiliki unsur-unsur yang sama dengan daerah lain. Hal ini terlihat dari unsur-unsur pengaruh tradisi Neolitikum yang memang banyak ditemukan di Indonesia. Masuknya agama Islam di Lampung juga memperkaya perkemabang kerajinan kain tapis.

Tapis terbagi dalam beberapa jenis dan fungsinya masing-masing, salah satunya jenis tapis jejama. Tapis jung sarat dan tapis cucuk pinggir termasuk dalam kategori tapis jejama. Tapis jung sarat dipakai pada saat upacara perkawinan adat oleh pengantin wanita. Kain ini dapat pula dipakai oleh kelompok istri kerabat yang lebih tua yang menghadiri upacara mengambil gelar, pengantin serta muli cangget (gadis penari) pada upacara adat, namun sesuai perkembangan zaman motif tapis dipakai di dasar sehingga pakaian wabita dan pria terlihat mewah. Fungsi tapis cucuk pinggir dipakai oleh kelompok istri dalam menghadiri pesta adat dan dipakai juga oleh gadis pengiring pengantin pada upacara perkawinan adat.
Wilayah yang masih besar pengaruhnya dalam pelestarikan kerajinan kain tapis yaitu negeri katon. Negeri katon sendiri merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Pesawaran, Lampung, Indonesia. Kecamatan ini tadinya merupakan kecamatan dari Kabupaten Lampung Selatan. Sebagai kawasan asal muasal kain tapis, terdapat beragam kain tapis. Mulai dari bisnis berbasis home industri hingga usaha pembuatan kain tapis dalam skala besar.
Memasuki desa Negeri Katon, tidak berbeda seperti desa-desa lain dalam kawasan provinsi Lampung. Rumah-rumah sederhana berjajar rapih di jalan utama. Tanaman hijau dan rimbun menghias di setiap halaman rumah yang luas. Ketika kita bertemu dengan warga setempat, keramahtamahan langsung terasa. Bagi pengunjung yang suka menyimak bahasa lampung asli, di desa Negeri Katon akan mudah menjumpai warga bertutur sapa dengan bahasa Lampung pepadun kalaupun menggunakan bahasa Indonesia, pastilah logat asli suku Lampung Pepadun terasa lekat.
Di setiap halaman rumah kita langsung dimajakan dengan keahlian menyulam para ibu-ibu saat mengerjakan produk kain tapi. Bapak-bapak atau pria dewasa kebanyakan melakukan aktivitas bercocok tanam di kebun. Kain tapis sendiri lebih banyak digunakan untuk acara nikahan dan hajatan. Kain tapis sendiri merupakan mata pencaharian bagi ibu-ibu daerah negeri katon ini.



Di salah satu halaman rumah kami mendatangi Dasmiwati. Di umur yang tua tangan beliau sangat ulet dalam metenun kain tapis. Sejak tiga puluh dua tahun yang lalu beliau sudah belajar menenun, wajar jika pengalamannya membuat dia sangat terampil. Dasmiwati telah memiliki  tiga anak dan empat cucu. Salah seorang anaknya yang bernama Ayu yang memperkenalkan dan mengajari Dasmiwati di dunia kain tapis. Alat-alat dan bahan untuk menapis di beli beliau di toko.
Setelah satu sampai dua bulan proses pembuatan kain tapis Dasmiwati menyuplai hasil tenunannya ke toko surya agung dan kepada Redawati. Pengunjung yang langsung datang bisa langsung membeli kain tapis ini. “Kain tapis tersebut di jual dengan harga sekitaran Rp450.00,00 sampai Rp550.000,00.’’, ungkap Dasmiwati saat di tanya di halaman rumah. Dasmiwati menjelaskan lebuh lanjut bahwa paling susah saat membuat jenis tapi mata kibau, dan motif tapis agung lagi trend di negeri katon ini.




Di desa negeri Katon ini ada sosok yang dikenal sebagai salah seorang penggerak industri kain tapis, yaitu keluarga Redawati. Redawati sendiri merupakan anak dari Rohelawati. Sejak 16 tahun yang lalu Rohelawati telah menekunin kerajinan kain tapis. Di usia yang cukup senja, kreatifitas Rohelawati memang patut diakui. Ketekunan dalam menenun, menyulam satu persatu benang emas pada kain serat hingga terwujudlah menjadi sebuah kain dan selendang. Penggunaan alat bantu kacamata tidak menghambat Rohelawati dalam keuletannya menekunin kerajinan kain tapis.
Keahlian Rohelawati dalam kerajinan tapis merupakan keahlian turun-temurun. Beliau mengatakan ada jalannya sendiri saat belajar menenun sehingga bisa membuat tapis. Keseharian Rohelawati membantu anaknya menjual kain tapis. “Dulu kita buat jual dengan harga murah, kami sempat berhenti jualan tapis karena harga pasaran sangat rendah’’ , ungkap Rohelawati. Penghasilan dari penjualan kain tapis sendiri untuk kehidupan sehari-hari, terbukti dengan keberhasilan membangun sebuah rumah.
Menjadi pengrajin tapis merupakan salah satu cara Rohelawati dalam melestarikan budaya Lampung. Perekonomian industri kain tapis Rohelawati sempat pasang-surut. Perekonomian industri kain tapis naik daun lagi saat anaknya balik dari diklat di Jakarta. Redawati sukses menerapkan ilmunya dari diklat.
Sebelum kesuksesan ini, Rohelawati mengalami proses pembuatan kain tapis dari nimbang bambu, mengayam hingga selesai, dan mewarnai kain tapis. “ Dahulu kami hanya di bayar Rp20.000,00 perorang sampai kain tapis selesai’’, ujar Rohelawati. Sekarang Rohelawati dapat menikmatin hasil jerih payahnya dengan omset penjualan Rp800.000,00 sampai nominal tertinggi Rp5.000.000,00 untuk satu hasil kain tapis. Kerajinan kain Tapis Rohelawati sudah sampai pulau Jawa seperti ke kota Surabaya, Yogyakarta dan Jakarta. Bantuan yang pernah dirasakan berupa tenggang waktu peminjaman uang di bank Indonesia dan dari pemerintah menyiapkan stand untuk pameran.
Kain tapis Lampung harus dirawat dengan hati-hati. Ada beberapa cara dalam perawatan kain tapi khas Lampung. Berikut ini tips dan cara merawat kain tapis Lampung agar kualitas terjaga. Cara perawatan yang pertama kain tapis disimpan di lemari, dilipat dengan dibalik, apabila sudah lama di lemari harus sering diangi-anginkan dan dikeluarkan. Cara kedua agar tapis tidak didatangi kecoa atau rayap cukup diberi lada bulat di dalamnya dan cara terakhir kain tapis cukup dicuci menggunakan deterjen cair dan dijemur dibalik dan jangan sampai terlalu panas.
Kain tapis Lampung memiliki keistimewaan. Keistimewaan kain tapis Lampung antara lain : 1. Kain tapis merupakan kain tenun etnik Lampung. Kekhasan etnik Lampung inilah yang menjadikan kain tapis memiliki corak, motif, dan perna-pernik khusus yang tidak anda temui di produk kerajinan kain lainnya. 2. Kain tapis dibuat dengan mempertahankan cara pembuatan tradisional, sehingga kain tapis dibuat dengan tingkat ketelitian tinggi. Metode ini akan menghasilkan produk kain tapis yang sangat rapi dan awet hingga bertahun-tahun 3. Sebagai hasil kebudayaan nasional, maka sudah seharusnya kita turut melestarikan dan memperkenalkan keberadaan tapis di Indonesia maupun di dunia. Oleh karenanya, memiliki tapis sudah seharusnya menjadi sebuah kebanggan dan penghargaan terhadap hasil karya warisan nenek moyang bangsa Indonesia 4. Motif kain tapis dikenal sangat indah karena dibuat dengan metode sulaman tangan. Motifnya dirangkai dengan benang emas atau perak dengan kualitas terbaik. Perpaduan metode sulaman tangan dan bahan benang emas menjadikan tapis sebagai salah satu produk keajinan yang terumit. Untuk menghasilkan sebuah kain tapis dengan motif dari benang emas yang dibuat dengan sulaman tangan, setidaknya butuh waktu 2 bulan.
Untuk para travel yang menyukai kerajinan tangan seperti kain tapis sangat pas untuk mengunjungi kecamatan negeri katon di Kabupaten Pesawaran, Lampung, Indonesia. Di daerah ini selain bisa berbelanja berbagai macam hasil kerajinan  kain tapis, kita dapat langsung melihat proses pembuatan dan  kita juga akan disambut keramahan masyarakat dan suasana yang asri. Negeri katon sangat pas untuk menjadi destinasi liburan selanjutnya.

Rio adhitia rakhman 

0 komentar:

Posting Komentar