Cari

Jumat, 22 Desember 2017

Perburuan Gading Gajah yang Tak Berarti




Pemberian makan yang di lakukan pengunjung
Populasi gajah yang semakin sedikit terus diburu oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Hal ini sering terjadi seiring pengamanan yang kurang ketat dan ketidaktegasan pemerintah dalam menegakan peraturan. Di balik itu semua, kini ada salah satu sekolah khusus gajah untuk mendidiknya dengan benar.
Memang benar adanya jika ada tempat khusus untuk mendidik gajah. Namun, di lain sisihewan berbadan besar itu acap kali dijadikan sasaran perburuan liar. Gading gajah, menurut sebagian orang, dinilai memiliki berbagai fungsi. Padahal, gading gajah sebenarnya tidak memiliki fungsi. Perburuan yang dilakukan hanya untuk gengsi semata.


 
 Rudi Hartono, pemandu wisata Taman Nasional Way Kambas

 “Memang (gading gajah) tidak memiliki fungsi sama sekali. Orang-orang yang berburu gading gajah tidak jauh hanya untuk mencari gengsi, dan gadingnya cuma sebagai hiasan,” ungkap Rudi Hartono, pemandu wisata Taman Nasional Way Kambas.
Selain pengawasan yang kurang ketat untuk meminimalisir terjadinya perburuan satwa liar, sulitnya akses untuk menuju ke tempat gajah liar berada serta minimnya jumlah personil yang menjaga juga dikeluhkan oleh Rudi. “Kalau di sini aksesnya sulit dan jauh. Penjaganya juga sedikit sehingga kita kesulitan untuk menjaganya. Kalau sedikit seperti saat ini, kita tidak bisa melakukan pergantian jam berjaga. Biasanya waktu efektif berjaga satu minggu menetap di sana dengan mempersiapkan persiapan penjagaan seperti tenda dan logistik,” terang pria kelahiran Lampung tersebut.
Di provinsi Lampung, tingkat perburuan gading gajah tertinggi berada di Lampung Barat. Letaknya yang berada di daerah pegunungan serta akses menuju habitat gajah yang tergolong mudah, sehingga tidak heran jika perburuan di sana sering terjadi. Terakhir kali perbuatan keji dilakukan sekitar tahun 2000an, dengan memotong gading gajah menggunakan gergaji dan pelaku berhasil melarikan diri.
Untuk menghindari terjadinya perburuan satwa liar di Provinsi Lampung, pemerintah setempat melakukan upaya penataan habitat gajah yang terpecah. Upaya lain yang dilakukan adalah melakukan penangkapan gajah untuk direlokasi di Taman Nasional Way Kambas. Kemudian, gajah-gajah tersebut dididik serta dilatih untuk menyatu dengan manusia.
Hal senada juga disampaikan Mahfud Handoko, selaku kepala unit pendidikan dan pelatihan gajah. Pengamanan, pengawasan, serta penjagaan satwa liar dan fauna harus dilaksanakan untuk meminimalisasi terjadinya pemburuan, penjualan, serta pembelian gading gajah secara ilegal.
“Dengan adanya Taman Nasional Way Kambas ini bukan hanya sebagai pusat pelatihan gajah, namun untuk perkembangbiakan gajah secara baik agar tidak sering terjadi penangkapan gajah dan pemotongan gadingnya oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” tukasnya saat ditemui di aula pertemuan Taman Nasional Way Kambas.


0 komentar:

Posting Komentar