Pemberian
makan yang di lakukan pengunjung
Populasi
gajah yang semakin sedikit terus diburu oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Hal ini sering terjadi seiring pengamanan yang kurang ketat dan ketidaktegasan pemerintah
dalam menegakan peraturan. Di balik itu semua, kini ada salah satu sekolah
khusus gajah untuk mendidiknya dengan benar.
Memang
benar adanya jika ada tempat khusus untuk mendidik gajah. Namun, di lain
sisihewan berbadan besar itu acap kali dijadikan sasaran perburuan liar. Gading
gajah, menurut sebagian orang, dinilai memiliki berbagai fungsi. Padahal,
gading gajah sebenarnya tidak memiliki fungsi. Perburuan yang dilakukan hanya
untuk gengsi semata.
Rudi Hartono, pemandu wisata Taman Nasional Way
Kambas
“Memang (gading gajah) tidak memiliki fungsi
sama sekali. Orang-orang yang berburu gading gajah tidak jauh hanya untuk
mencari gengsi, dan gadingnya cuma sebagai
hiasan,” ungkap Rudi Hartono, pemandu wisata Taman Nasional Way Kambas.
Selain
pengawasan yang kurang ketat untuk meminimalisir terjadinya perburuan satwa
liar, sulitnya akses untuk menuju ke tempat gajah liar berada serta minimnya
jumlah personil yang menjaga juga dikeluhkan oleh Rudi. “Kalau di sini aksesnya
sulit dan jauh. Penjaganya juga sedikit sehingga kita kesulitan untuk
menjaganya. Kalau sedikit seperti saat ini, kita tidak bisa melakukan
pergantian jam berjaga. Biasanya waktu efektif berjaga satu minggu menetap di
sana dengan mempersiapkan persiapan penjagaan seperti tenda dan logistik,”
terang pria kelahiran Lampung tersebut.
Di
provinsi Lampung, tingkat perburuan gading gajah tertinggi berada di Lampung
Barat. Letaknya yang berada di daerah pegunungan serta akses menuju habitat
gajah yang tergolong mudah, sehingga tidak heran jika perburuan di sana sering
terjadi. Terakhir kali perbuatan keji dilakukan sekitar tahun 2000an, dengan
memotong gading gajah menggunakan gergaji dan pelaku berhasil melarikan diri.
Untuk
menghindari terjadinya perburuan satwa liar di Provinsi Lampung, pemerintah
setempat melakukan upaya penataan habitat gajah yang terpecah. Upaya lain yang
dilakukan adalah melakukan penangkapan gajah untuk direlokasi di Taman Nasional
Way Kambas. Kemudian, gajah-gajah tersebut dididik serta dilatih untuk menyatu
dengan manusia.
Hal
senada juga disampaikan Mahfud Handoko, selaku kepala unit pendidikan dan
pelatihan gajah. Pengamanan, pengawasan, serta penjagaan satwa liar dan fauna
harus dilaksanakan untuk meminimalisasi terjadinya pemburuan, penjualan, serta pembelian
gading gajah secara ilegal.
“Dengan
adanya Taman Nasional Way Kambas ini bukan hanya sebagai pusat pelatihan gajah,
namun untuk perkembangbiakan gajah secara baik agar tidak sering terjadi
penangkapan gajah dan pemotongan gadingnya oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab,” tukasnya saat ditemui di aula pertemuan Taman Nasional Way
Kambas.
0 komentar:
Posting Komentar