Cari

Selasa, 14 November 2017

Arief Priyadi, Berusaha dengan Karya

Sumber Foto : google.com

Arief Priyadi Indrawan, anak kedua dari tiga bersaudara yang sedang mengembangkan  karirnya. Mulai dari Disc Jockey atau DJ, pemilik sebuah Production House yang bernama Artnemia, dan salah satu pemilik sebuah bisnis konveksi bernama Allsize di Kota Bandung. Pria berparas tampan dengan brewok tipis kelahiran Indramayu 11 April 1993 tersebut, kini sudah mulai dikenal dikalangan mahasiswa dengan nama DJ Apifunky.

DJ Api sendiri mengatakan awal mula tertarik pada dunia bisnis semenjak ia mengikuti sebuah bisnis MLM. Bisnis MLM biasanya dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Namun DJ Api memiliki sudut pandang lain ketika mengikuti bisnis tersebut. Lelaki asal Indramayu itu mempelajari teknik bisnis dalam MLM yang ia anggap merupakan sebuah trik bisnis yang bagus. Setelah memperoleh ilmunnya, Ariefpun menerapkannya untuk menjalankan bisnisnya sendiri. “Arip memang orangnya sangat gigih dan rajin dalam hal bisnis, meskipun kadang kelakuannya nyleneh,” tambah Sukma teman satu angkatannya diperkuliahan.

Bisnis konveksi sudah Arief mulai sejak SMA bersama dengan kakaknya. Kota Bandung menjadi lokasi mereka menjalankan bisnis konveksi ini. Namun, pria yang hampir genap 24 tahun itu melanjutkan pendidikannya di Jogja. Jarak yang jauh membuat Arief lebih mempercayakan bisnis tersebut kepada kakak kandungnya tersebut. Arif tidak terlalu fokus terhadap Allsize Merch ini. Kehidupannya di Jogja membuatnya melebarkan sayap untuk membuat sebuah Production House (PH) bersama teman perkuliahannya di UPN “Veteran” Yogyakarta.

PH tersebut diberi nama Artnemia, bergerak dibidang audio visual. Artnemia sudah dirintis oleh Arief dan teman-temannya sejak tahun 2012. Hingga kini, Artnemia sudah mendapatkan banyak panggilan dari beberapa daerah diluar Jogja. “Memang target pasar kita bukanlah di Jogja, kita lebih ngutamain yang dari luar Jogja. Karena kalo ngikutin bersaing di Jogja, tentu kita kalah jauh dengan PH lain yang sudah ada dahulu disini,” ungkap Arief. Artnemia menjadi usaha yang menurut Arief memiliki target jangka panjang, tidak seperti menjadi DJ. Arief dan teman-temannya sudah membuka cabang Artnemia di Kota Bandung. Namun mereka masih bermimpi supaya mampu mengembangkannya hingga Bali.

Ditengah kesibukannya menjalankan bisnis sembari kuliah, pemuda kelahiran 93’ ini juga hobi bermain musik. Berawal dari gemar bermain Band sewaktu di SMA, kini sudah merambah ke dunia Disc Jockey sejak 2014. DJ Api mengikuti sebuah sekolah DJ di NightBeat School Of DJ di Brebah, Jogja. Sekolah DJ membuatnya semakin mahir menjadi DJ dan memiliki banyak link untuk manggung. Si Penggemar Chainsmoker kini sudah pentas dibeberapa Kota seperti Magelang, Indramayu dan Jogja tentunya. “Saya suka Chainsmoker dan saya ingin sepertinya. Namun, DJ hanya sekedar hobi yang menghasilkan uang, bukan menjadi prioritas jangka panjang,” tuturnya.

Menjalankan beberapa usaha sekaligus tidak membuat Arief setengah-setengah dalam prosesnya. Selain dapat membiayai kuliah dan kehidupannya sendiri, usahanya juga mendapat beberapa prestasi. Artnemia pernah masuk dalam nominasi Wirausaha Muda Mandiri (WMM). Lalu profesi menjadi seorang Disc Jockey juga pernah mendapat juara 3 dalam sebuah kontes DJ di Jogja. Arief atau yang biasa disapa DJ Apifunky percaya dengan apa yang dinamakan proses berjuang dan berani memulai. Meski usaha yang ia rintis membuat kuliahnya sedikit terhambat, Arief tetap mengutamakan pendidikannya dan terus berusaha meluluskannya.


Susahnya mengurus sebuah PH, ikut membantu mengurus sebuah konveksi, kuliah, dan menerima panggilan pentas DJ membuat Arif kewalahan membagi waktu. Akan tetapi, semua itu tetap Arief tekuni dengan baik. “Kita belum tahu ketika kita belum mencoba, kita lakukan dahulu saja,” tutup Arief.(krisnapms)

0 komentar:

Posting Komentar