Cari

Selasa, 14 November 2017

Mengenalkan Kulon Progo Melalui Komunitas Bule Mengajar


“ingin bermanfaat bagi orang lain dan daerah”, sebuah prinsip yang terdengar sederhana. Namun prinsip itu menjadi kekuatan Lia Andarina Grasia (27 tahun) untuk melakukan gebrakan dalam dua bidang sekaligus, pendidikan dan pariwisata. Lulusan Magister Pariwisata UGM ini mendirikan sebuah komunitas yang memfasilitasi Warga Negara Asing atau yang sering disebut bule untuk melakukan aktivitas sosial bagi masyarakat di daerah Kulon Progo, Yogyakarta.

Komunitas tersebut diberi nama “Bule Mengajar”. Didirikan pada 28 Oktober 2014 oleh Lia dan delapan orang temannya disaat ia sedang sibuk  menyelesaikan studi S2nya di UGM, lingkungan UGM yang rajin dalam melakukan program pertukaran pelajar maupun menyediakan beasiswa bagi mahasiswa asing, membuat Lia berpikir untuk membawa teman-teman bulenya ke kampung halamannya di Kulon Progo, daerah yang hanya berjarak 30 KM dari pusat kota Yogyakarta namun jarang dikunjungi bule. 

Saat pertama kali mengajak bule untuk datang ke Kulon Progo, Lia membawa  4 orang temannya yang berasal dari Jerman untuk datang ke SMA 2 Wates, bukan tanpa alasan kenapa Lia membawa bule ke sekolah. Dia mendengar bahwa kurikulum K13 mewajibkan siswa untuk  bisa berbicara secara langsung, para siswa mulanya heran dengan kedatangan para bule, dan menanyakan “itu program apa?” kata Lia menirukan perkataan salah satu siswa. Dengan spontan Lia menjawab “Bule mengajar”, sejak saat itulah ditetapkan sebagai hari lahirnya komunitas Bule Mengajar, dan menjadikan rumahnya di Desa Bendungan, Kecamatan Wates sebagai secretariat komunitas Bule Mengajar.

0 komentar:

Posting Komentar