Cari

Selasa, 14 November 2017

Wajah Baru Jurnalisme Musik

Tita Asmaning editor Warning Magz dalam seminar Ruang Bicara di fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “V” Yogyakarta. 30/10/2017


Dengan datangnya internet mempengaruhi bentuk dari jurnalisme music. Internet memudahkan masyarakat dalam mencari informasi. Tita Asmaning editor Warning Magz mengatakan internet mempengaruhi pola konsumsi informatif dan pola produksi konten. “internet benar-benar mengubah cara kita, pola konsumsi informasi kita dan tentu juga mempengaruhi pola produksi konten” ungkap editor Warning Magz terebut.
Internet memudahkan musisi berhubungan dengan penggemar. Musisi dapat menyapa penggemar mereka melalui akun sosial media. Penggemar tidak perlu mencari informasi musisi yang mereka sukai dari portal berita. Penggemar memiliki kemudahan untuk mengetahui aktfiras musisi yang mereka sukai melalui sosial media mereka. “kalian (penggemar) gak harus lagi memburu berita mereka (musisi) di portal Rolling Stone, missal Warning, missal Tirto atau yang lainnya, kalian bisa datang melihat instagram mereka, facebook, twitter dan lain lain, untuk mengecek hal terbaru mereka” ungkap Tita Asmaning
Menurut Tita Asmaning ada suatu peran yang bergeser, Tita Asmaning mengungkapkan orang-orang jaman dahulu menggunakan album review sebagai penentu mereka untuk membeli album atau tidak, dan penentu album tersebut laris atau tidak. Sekarang album review bergeser digunaka sebagai berbagi perspektif.
“album review sekarang itu fungsinya bukan sebagai penentu apakah albumnya laris atau enggak, itu lebih sebagai karena orang-orang sekarang lebih terbuka secara lebih vocal untuk mengungkapkan apapun pendapat mereka termasuk media-media ini,  album review digunakan sebagai shering perpektis” uagkap Tita Asmaning
Tita Asmaning mengatakan dalam menulis sebuah liputan musik ada dua hal yang menjadi patokan. Pertama, membuat orang yang tidak datang ke konser musik, merasa di dalam konser dan sedang menonton band tersebut. Kedua, membuat orang yang datang dalam konser mendapat informasi lebih dari ketika mereka datang. Tita Asmaning menambahkan dalam review album tidak hanya berhenti pada kebagusan album tersebut. Jurnalis harus bisa merangkul hal-hal disekitar album tersebut. “kalian sebagai jurnalis, kalian gak hanya boleh berhenti pada “oh aku suka album ini bagus” gk bisa kyak gitu jadi, kalian harus bisa merangkul  hal-ha yang ada disekitar album itu” ungkap Tita Asmaning
Tita Asmaning menuturkan perkembangan internet, ketika orang-orang sudah memiliki media sendiri-sendiri, menimbulkan dua pilihan untuk sebuah media dalam mengembangkan konten berita. Membuat konten terbaru (update) dan membuat konten yang mendalam. “kekita sekarang semua semua bisa menjadi media, ada dua pilihan kalian bisa membuat konten-konten yang update atau kalian membuat konten-konten yang dalam” ungkap Titas Asmaning.
Menurut Tita Asmaning Warning Magz cenderung pada yang ke dua. Ketika semua orang bisa mendapatkan hard news, yang tidak bisa didapatkan adalah berita yang panjang dan mendalam. “Kita gak harus menjadi yang pertama untuk memberitakan sesuatu tapi menjadi lambat dan mendalam adalah sebuah pilihan” ungkap Titas Asmaning. 153150053




Tita Asmaning editor Warning Magz dalam seminar Ruang Bicara di fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “V” Yogyakarta. 30/10/2017


Ulet Ifansasti Jurnalisme Photograpy dalam seminar Ruang Bicara di fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “V” Yogyakarta. 30/10/2017

Djati Darma dan pembawa berita stasiun televise SCTV dalam seminar Ruang Bicara di fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “V” Yogyakarta. 30/10/2017

0 komentar:

Posting Komentar