Cari

Jumat, 22 Desember 2017

Pesona Pasir Putih Pulau Pahawang

Pemandangan bawah Laut pulau Pahawang

Tepat satu jam perjalanan dari Pelabuhan Ketapang, pulau yang terkenal karena keindahan bawah lautnya itu mulai tampak sejauh mata memandang. Ya, pulau itu adalah Pulau Pahawang yang terletak di selatan Provinsi Lampung, tepatnya di Kecamatan Punduh Padada, Kabupaten Pasawaran.
Pulau ini terbagi menjadi dua, yakni Pahawang Besar dan Pahawang Kecil. Tentu, Pulau Pahawang Besar menjadi destinasi utama para pelancong. Tak perlu takut berkunjung ke Pulau Pahawang. Pasalnya, Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo banyak membuat terobosan dalam programnya, khususnya yang berkaitan dengan kepariwisataan. Tercatat, Oktober 2017 lalu, Lampung menduduki peringkat kesembilan destinasi favorit wisatawan nusantara (wisnu) yang mencapai jumlah 8,8 juta orang. Oleh karena itu, akses dan fasilitas, seperti listrik di Pulau Pahawang telah tersedia untuk wisatawan.
Dilihat dari udara, Pantai Pahawang layaknya karpet hijau yang berada di tengah-tengah lautan biru. Tidak heran, sesampainya di daratan, hawa sejuk menyambut siapa saja yang turun selepas menumpang kapal-kapal Pelabuhan Ketapang. Pasirnya yang putih dan sampah yang minimal membuat pulau tersebut nampak bersih. Sebelum sampai di Pahawang, ada baiknya pengunjung melakukan reservasi untuk penginapan di pulau tersebut agar wisata bawah laut bisa dijelajahi sampai puas. Andaikan tidak bisa menginap, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pahawang akan memberikan alternatif lain, yakni snorkling di Taman Nemo dan Pasir Timbul, dekat Pulau Kelagian Lunik, berjarak 20 menit dari Pahawang.


Banana boat salah satu permainan yang ada di Pulau Pahawang

“Kalau ada waktu untuk menginap, bisa puas menjelajahi dunia bawah laut, tidak hanya ke Taman nemo dan Pasir Timbul saja, tetapi juga ke Cukuh Bedil, Gosong Bekri dan Gosong Pancong,” ujar Gusman, pemuda Pahawang salah satu anggota pokdarwis. Di Taman Nemo, pecinta snorkeling bakal menemui habitat clown fish yang banyak disukai masyarakat, yakni Nemo dan Dory serta terumbu karang warna-warni hasil pelestarian warga setempat. Bagi yang tidak mahir berenang, tidak perlu takut ketika mulai menyelam. Kedalaman laut hanya 3-4 meter dan selalu ada pemandu. Jika terlalu dangkal, justru kehadiran wisatawan berpotensi merusak terumbu karang yang ada.
Selama menyelam, pengunjung cukup membayar Rp 200 ribu, sudah termasuk perlengkapan snorkeling berupa selang oksigen, kacamata dan kaki bebek, makan siang, foto di bawah laut serta transportasi menuju Pulau Pahawang. Dari Bandar Lampung menuju ke Pelabuhan Ketapang disarankan menyewa mobil karena sesampainya di sana, transportasi umum cukup sulit ditemukan. Di Pulau Pahawang, selain bisa menyelam, wisatawan bisa menikmati keindahan Pulau Pahawang yang masih penuh dengan rimbunnya pepohonan. Suara ombak terdengar begitu merdu berbarengan dengan cuitan kawanan burung yang melintas.
“Kalau Open Trip dengan minimal 10 orang dapat fasilitas sama dengan harga lebih murah, sekitar Rp 170 ribu. Kalau mau nginap di homestay untuk 10 orang cuma Rp 500-600 ribu, kalau vila Rp 1,5 juta,” papar Gusman lagi. Di tengah perjalanan sebelum mulai menyelam, Gusman menceritakan bahwa Pulau Klagian yang terletak di dekat Pulau Pahawang merupakan basis latihan TNI Angkatan Laut (AL). Maka, para wisatawan diharuskan untuk berhenti atau putar balik ketika kapal sudah mencapai pulau tersebut.

“Uniknya di situ, sewaktu-waktu pas lagi ada latihan, kapal dihentikan agar meriam yang ditembakkan tidak salah sasaran,” ucapnya sembari tersenyum.

0 komentar:

Posting Komentar