Pemandangan bawah Laut pulau Pahawang
Tepat satu jam perjalanan dari Pelabuhan
Ketapang, pulau yang terkenal karena keindahan bawah lautnya itu mulai tampak
sejauh mata memandang. Ya, pulau itu adalah Pulau Pahawang yang terletak di
selatan Provinsi Lampung, tepatnya di Kecamatan Punduh Padada, Kabupaten
Pasawaran.
Pulau ini terbagi menjadi dua, yakni
Pahawang Besar dan Pahawang Kecil. Tentu, Pulau Pahawang Besar menjadi
destinasi utama para pelancong. Tak perlu takut berkunjung ke Pulau Pahawang.
Pasalnya, Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo banyak membuat terobosan dalam
programnya, khususnya yang berkaitan dengan kepariwisataan. Tercatat, Oktober
2017 lalu, Lampung menduduki peringkat kesembilan destinasi favorit wisatawan
nusantara (wisnu) yang mencapai jumlah 8,8 juta orang. Oleh karena itu, akses
dan fasilitas, seperti listrik di Pulau Pahawang telah tersedia untuk
wisatawan.
Dilihat dari udara, Pantai Pahawang
layaknya karpet hijau yang berada di tengah-tengah lautan biru. Tidak heran,
sesampainya di daratan, hawa sejuk menyambut siapa saja yang turun selepas
menumpang kapal-kapal Pelabuhan Ketapang. Pasirnya yang putih dan sampah yang
minimal membuat pulau tersebut nampak bersih. Sebelum sampai di Pahawang, ada
baiknya pengunjung melakukan reservasi untuk penginapan di pulau tersebut agar
wisata bawah laut bisa dijelajahi sampai puas. Andaikan tidak bisa menginap,
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pahawang akan memberikan alternatif lain,
yakni snorkling di Taman Nemo dan
Pasir Timbul, dekat Pulau Kelagian Lunik, berjarak 20 menit dari Pahawang.
Banana boat salah satu permainan yang ada di Pulau Pahawang
“Kalau ada waktu untuk menginap, bisa
puas menjelajahi dunia bawah laut, tidak hanya ke Taman nemo dan Pasir Timbul
saja, tetapi juga ke Cukuh Bedil, Gosong Bekri dan Gosong Pancong,” ujar
Gusman, pemuda Pahawang salah satu anggota pokdarwis. Di Taman Nemo, pecinta snorkeling bakal menemui habitat clown fish yang banyak disukai
masyarakat, yakni Nemo dan Dory serta terumbu karang warna-warni hasil
pelestarian warga setempat. Bagi yang tidak mahir berenang, tidak perlu takut
ketika mulai menyelam. Kedalaman laut hanya 3-4 meter dan selalu ada pemandu.
Jika terlalu dangkal, justru kehadiran wisatawan berpotensi merusak terumbu
karang yang ada.
Selama menyelam, pengunjung cukup
membayar Rp 200 ribu, sudah termasuk perlengkapan snorkeling berupa selang oksigen, kacamata dan kaki bebek, makan
siang, foto di bawah laut serta transportasi menuju Pulau Pahawang. Dari Bandar
Lampung menuju ke Pelabuhan Ketapang disarankan menyewa mobil karena
sesampainya di sana, transportasi umum cukup sulit ditemukan. Di Pulau
Pahawang, selain bisa menyelam, wisatawan bisa menikmati keindahan Pulau
Pahawang yang masih penuh dengan rimbunnya pepohonan. Suara ombak terdengar
begitu merdu berbarengan dengan cuitan kawanan burung yang melintas.
“Kalau Open Trip dengan minimal 10 orang
dapat fasilitas sama dengan harga lebih murah, sekitar Rp 170 ribu. Kalau mau nginap di homestay untuk 10 orang cuma Rp 500-600 ribu, kalau vila Rp 1,5
juta,” papar Gusman lagi. Di tengah perjalanan sebelum mulai menyelam, Gusman
menceritakan bahwa Pulau Klagian yang terletak di dekat Pulau Pahawang
merupakan basis latihan TNI Angkatan Laut (AL). Maka, para wisatawan diharuskan
untuk berhenti atau putar balik ketika kapal sudah mencapai pulau tersebut.
“Uniknya di situ, sewaktu-waktu pas lagi
ada latihan, kapal dihentikan agar meriam yang ditembakkan tidak salah
sasaran,” ucapnya sembari tersenyum.
0 komentar:
Posting Komentar